Honda Scoopy Versi Indonesia, Tampil Lebih Sporty




Mengekor Thailand yang telah duluan meluncurkan Honda Scoopy, PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya pun meresmikan penjualan Honda Scoopy di Indonesia. Harganya dilepas Rp 13,5 jutaan, harga yang tepat diantara Honda Vario (Rp 14,8 juta) dan Honda BeAT (Rp 12,8 juta).

Tentunya masuk ke pasar Indonesia ada beberapa perbedaan dengan versi Thailand yang sudah nongol duluan. Berhubung OTOMOTIFNET.com pernah menjajal Honda Scoopy versi Thailand dalam sesi first ride, mari kita cari perbedaanya.

Dimulai dari desain body, secara garis besar tidak nampak ada perubahan. Sedang lampu-lampu hingga desain stang yang terondol dan cover body yang kental dengan tarikan garis membulat ini tetap sama persis. Sein yang terpisah layaknya motor tua seperti Honda CB100 atau C70 juga masih tetap dipertahankan.

Bahkan desain stripingnya pun hampir sama dengan Honda Scoopy versi 2010 di Thailand. Garis sederhana bernuansa klasik yang sewarna body membuatnya tampil elegan sekaligus klasik. Bedanya ukuran garis-garis striping versi Indonesia lebih besar.

Nah, beda paling mencolok adalah pemilihan pelek palang atau pelek racing. Tentunya bukan tanpa alasan, ini sesuai dengan konsep yang diusung Honda Scoopy versi Indonesia, yaitu Retro - Modern. Retro yang enggak jadul (jaman dulu) banget. Masih bernuansa modern dan berteknoogi
Contoh paling gampang mungkin bila kita melihat Volkswagon Bettle. Ada versi tahun 1960an dengan tampang yang bila kita lihat saat ini benar-benar klasik. Tapi hingga saat ini di tahun 2010 Volkswagon Bettle masih terus diproduksi dengan nuansa klasik ala Bettle tahun 60an namun disajikan dengan desain yang lebih modern, boleh lah disebut retro modern.

Yang menjadi pembeda sekaligus yang pertama adalah penggunaan pelek racing berwarna putih. Sebelumnya di kelas skutik belum ada satu pun pabrikan yang memilih warna putih pada peleknya. Kalau skutik berpelek hitam dan silver pasti sudah sering lihat kan? Warna putih ini juga sekaligus menguatkan kesan retro. Bisa jadi pengganti white wall.

Lalu bagaimana dengan mesinnya? Bisa dipastikan persis dengan Honda BeAT. Mesin berkapasitas 108cc, SOHC berpendingin udara. Kompresinya 9,2:1 dan menghasilkan tenaga hingga 8,28 ps. Salah satu keuntungan mesin sama dengan Honda BeAT adalah ketersediaan racing partnya. Buat yang suka ngoprek atau mau turun road race matik tak perlu repot lagi riset. Apalagi mesin ini cukup digdaya di kelas skutik 130cc.

Sayangnya, bila dibandingkan dengan versi Thailand, Honda Scoopy versi Indonesia ini masih menggunakan pengabutan bahan bakar tipe karburator. Padahal di negeri gajah putih itu, Honda Scoopy sudah lebih canggih dengan injeksi bahan bakar PGMF-i.
Sedang urusan rangka dipastikan juga sama dengan Honda BeAT. Bedanya ada pada posisi bracket body yang pasti berbeda. Jadi kalau pemilik Honda BeAT mau ubah body, jangan harap semudah membalik telapak tangan. Harus las sana sini membuat bracket baru di rangka lamanya. Mendingan beli baru deh dari pada repot.

Tapi meski rangka sama, rupanya desainer Honda belajar dari kekurangan Honda BeAT. Kini di generasi Honda Scoopy, ruang kaki, posisi dan letak stang dibuat lebih lega. Kaki enggak mudah mentok body, tapi dengan catatan tinggi badannya masih normal ya. 170cm rasanya masih nyaman mengendarai Honda Scopy.

0 komentar: