Lubang Berganti Tanggul
2010-05-27 22:16:38

4638safety-adib-2.jpgBanyak pengendara, khususnya di Jakarta yang senang melihat reaksi cepat dari dinas Pekerjaan Umum (PU) akhir-akhir ini. Di beberapa ruas jalan jalan yang tadinya berlubang sekarang langsung dapat perhatian serius. Artinya enggak dibiarkan lama-lama tuh lubang menganga menunggu korban.

"Tentu saja kita senang melihat banyak alat berat yang langsung bekerja menutup lubang. Tapi tunggu dulu, ternyata hasilnya tidak menjadi lebih baik," kata Fatur, ketua Jakarta Mio Club (JMC) pada suatu kesempatan.

Hal yang disesalkan oleh Fatur adalah hasil pengerjaan tadi tetap saja menimbulkan masalah atau problema bagi pengendara. "Sebab yang tadinya lubang sekarang berubah menjadi semacam tanggul," ungkap pria bertubuh kecil ini.

Memang lubang tadi telah berhasil ditutup. Tapi, permukaan jalan yang diaspal tadi tidak sama dengan aspal lama atau bagian yang tidak ditambal. Alhasil karena memiliki permukaan yang lebih tinggi maka tentu menjadi bahaya.

"Pastinya itu menjadi kondisi yang sangat berbahaya, baik bagi motor berpelek 17 dan lebih parah lagi efeknya untuk skubek yang punya lingkar roda lebih kecil lagi," kata Jusri Pulubuhu, instruktur safety riding dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) yang acap memberikan pelatihan tentang aman berkendara.

Menurut Jusri, motor dengan lingkar pelek lebih besar akan lebih mudah dalam pengendalian terhadap kondisi trek atau medan. Karena itulah motor off-road pastinya akan menggunakan lingkar roda yang besar.

Untuk skubek atau motor dengan roda lebih kecil, maka jika terjadi benturan akan cepat sekali memberikan reaksi ke tangan si joki. "Redamannya tidak selambat pelek lebar sehingga akan dengan cepat juga mengagetkan si pengendara," tambahnya.

"Bagi skubek jika tiba-tiba terbentur jalan yang mendadak tinggi atau semacam tanggul itu sangat berisiko, efeknya si rider bisa terpental. Ini adalah kondisi kecelakaan yang paling berbahaya," lanjut pria bertubuh tegap ini.

Jika terpental seperti itu maka bisa menimbulkan cedera patah leher. "Sebab setang skubek akan otomatis tertekuk jika membentur seperti itu tadi. Efeknya, ya bisa terpental. Ini kecelakaan yang jauh lebih parah dan berbahaya daripada jatuh terseret motor," tambah Jusri lagi.

Karena itu jika melewati medan seperti itu Jusri memberikan beberapa tips. "Untuk langkah pencegahan maka pertama turunkan kecepatan dan kalau masih bisa atau memungkinkan maka sebaiknya bagian itu memang seharusnya dihindari," ujarnya.

Tentu saja untuk itu kita harus memperhatikan kondisi sekitar. Misalnya jika ingin melambat, lihat apakah ada kendaraan yang nempel di belakang. Atau kalau menghindar, juga perlu dilihat dulu apakah sisi kiri atau kanan kita kosong. "Jangan sampai nantinya malah celaka karena diseruduk kendaraan lain setelah menghindari tanggul tadi," seloroh Jusri.

Tapi bagaimana jika kedua hal tadi sudah tidak mungkin lagi dilakukan. "Silakan menggeser posisi duduk agak ke belakang dan tangan juga agak lurus memegang setang. Kaki kalau bisa menjepit rapat bodi motor," pesan Jusri. Posisi itu harus disertai dengan menambah akselerasi motor.

AWAS.........................

0 komentar: