WASPADA KULIT BAN SOBEK
Dibutuhkan persiapan sedikit mengubah beberapa hal kalau melewati jalan raya yang permukaannya beton. “Ingat lho karakter beton untuk jalan di Indonesia sudah jadi permukaan utama. Ini berpengaruh terhadap komponen di kaki-kaki,” jelas Dwijono Priatmadi, Technical Support PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban Federal dan FDR, Jawa Barat.
Tentunya mesti diwaspadai buat yang sering melewati jalan beton. Ban akan jadi korban pertama yang siap digerus permukaan jalan yang dibuat dari semen-pasir itu.
Faktanya di jalan beton banyak ditemukan bukan permukaan yang rata. “Bahkan, cenderung kasar. Ini berpengaruh terhadap kompon ban,” jelas Dwijono Priatmadi alias DJ, Technical Support PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban Federal dan FDR, Jawa Barat.
Permukaan yang kasar dan keras seperti jalan beton akan menggerus ban. Artinya, si kulit bundar lama-kelamaan akan ada bagian yang sobek. “Hati-hati deh kalau ban sudah sobek berisiko mendadak pecah. Makanya, mesti sering dipantau,” bilang DJ yang doyan tanpa rambut alias botak.
Sudah merusak kompon ban, traksi jalan beton tidak sebaik aspal. Artinya pemilik motor sudah rugi dua kali. Jalan beton bikin rusak ban dan traksi enggak maksimal. “Dasarnya beton enggak mengandung minyak. Padahal, traksi ban butuh kandungan permukaan berminyak seperti aspal,” beber Harjono, Ketua Bidang Teknik Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), Jakarta.
Sayangnya, produsen ban belum melakukan riset khusus bagaimana kalau si kulit bundar sering melewati jalanan beton. Artinya, kondisi ban saat ini lebih banyak diuji di permukaan aspal. "Ini masukan buat kami. Tentunya akan kita lihat dulu perkembangan ke depan yang menyangkut perubahan aspal ke beton," bilang Harjono.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar