Ini peristiwa nyata. Seorang rekan cerita saat dirinya lolos dari maut. Saat ia mau menyeberang di rel kereta api zona Palmerah, Jakarta, ia sama sekali tak mengira kalau ada kereta api yang melintas. Sekadar informasi, perlintasan kereta api di wilayah ini bukan jalan resmi tapi hanya jalur pintas untuk motor yang sebenarnya ilegal dan sangat berbahaya.
Waktu itu ia sama sekali tak mendengar ada kereta api mendekat. Bahkan teriakan tukang ojek di sekitar yang bernada memperingati juga tidak terdengar. “Untunglah ada abang ojek yang mau berbaik hati berlari menepuk punggung saya. Nyaris!!!” kisahnya.
Nah yang jadi pertanyaan, kenapa doi bisa nggak mendengar teriakan abang ojek atau suara kereta api yang menggemuruh? Tahunya dia riding sambil dengerin MP3.
Pakar kedokteran komunitas seperti Dr Aviandy Sukarto atau instruktur safety riding semisal Joel Deksa Mastana beberapa kali mewanti peristiwa seperti ini.
Bagi mereka, rider haruslah berkonsentrasi penuh saat riding dan tahu betul situasi di sekitarnya. Perhatian yang terbelah antara mendengarkan MP3, memakai ponsel apalagi melakukan kegiatan SMS saat riding tentu saja mengundang maut dan sudah banyak kejadian tragis menimpa rider akibat kelalaian ini.
Dalam berbagai kejadian, kecelakaan tragis kadang disebabkan oleh hal kecil yang tak terduga. Ada kejadian seorang bikers belanja pakai kantung plastik yang agak berat. Karena menganggap hal ini sepele, kantong plastik itu digantungkan di setang. Ia menganggap hal itu enteng karena handling setang hanya terganggu sedikit. Pas jalan normal, situasi masih aman terkendali. Tapi siapa yang tahu kejadian tak disangka di jalanan kerap terjadi.
Tak sengaja ia melindas lubang yang tak terlalu dalam, tapi berhubung kendali setangnya nggak normal ia jatuh dan tertabrak mobil di belakangnya.
Dalam peristiwa lain beberapa barang kecil dijepit di depan dan berpikir hanyalah perjalanan pendek, rumah ke warung, pasar atau sekadar ngambil barang di rumah tetangga.
Sadarilah bahwa kecelakaan bukan tergantung pada jarak panjang-pendek atau waktu lama-sebentar. Sesuatu yang jelek bisa terjadi dalam hitungan detik dan dalam jarak yang hanya beberapa meter. Posisi membawa barang yang salah hingga mengganggu pengendalian membuat antisipasi tidak sempurna saat ada halangan.
Oh ya ada juga peristiwa langka yang seharusnya tak terjadi. Seorang rekan tak sengaja lupa mengikat tali sepatunya. Kebetulan gir depannya tak tertutup dan tali itu masuk ke gir dan menarik kakinya. Untung kejadian itu tidak membuatnya ciloko.
Peristiwa lain, seorang rekan tali sepatunya diikat tapi simpulnya terlalu besar. Pas macet kakinya mau injak tanah tapi simpul bulatannya masuk footstep hingga kakinya tergantung. Dia terjatuh di tengah kemacetan. Walau kecil, bisa terjadi dan kita wajib waspada dan mengantisipasi! |
0 komentar:
Posting Komentar