Cerpen berjudul “SEPAKBOLA”
Kilas balik di tahun 2007, di salah satu sudut kota, tepatnya persimpangan jalan sekitar Bendungan Hilir, terdapat keramaian kecil di sebuah warung kopi sederhana. Sopir taksi, tukang ojek dan beberapa pemuda lainnya terlihat bersorak sorai, riuh rendah mengomentari acara yang sedang berlangsung.
Pertandingan Liga Inggris antara CHELSEA VS FULHAM, yang ditayangkan oleh Lativi merupakan obyek ocehan diantara mereka . Terkadang mereka saling cela satu sama lain, bersenda gurau, menahan napas, sambil menikmati hidangan ala kadarnya. Di sisi lain mereka bertingkah laku secara ekspresif, manakala tim kesayangannya membuat suatu peluang emas. Mereka bagaikan sekumpulan bocah yang mendapatkan mainan baru, dan larut dalam dunianya masing-masing.
Tanpa disadari, sepakbola telah menghipnotis dunia dengan eksistensinya. Aktivitas masyarakat dan tatanan kebudayaan maupun kekeluargaan menjadi lebih erat karenanya. Bagaimana tidak ?
Status sosial, hirarki jabatan dan tetek bengek birokrasi lainnya menjadi luntur, manakala sekumpulan profesional, maupun pekerja biasa, bahkan pengangguran sekalipun berkumpul untuk menyaksikan suatu pertandingan sepakbola. Bagi mereka semua sepakbola adalah hiburan, untuk melepaskan rasa penat dari ketegangan hidup sehari-hari.
Kembali kepada kisah sopir taksi di warung kopi tersebut. Setelah pertandingan usai, mereka melanjutkan komentar-komentar seputar pertandingan yang baru saja disaksikan. Sebagian dari mereka kembali ke mobilnya, untuk kembali mencari setoran. Ada secercah harapan dalam wajah mereka.
Dengan beban hidup yang teramat berat di kota Jakarta, sebuah pertandingan sepakbola, bagi mereka sudah merupakan barang mewah dan hiburan berharga, untuk melepaskan diri dari tekanan dan rasa jenuh.
Tidak….mereka tidak pernah bermimpi untuk menjadi pesepakbola, apalagi bergaji milyaran rupiah seperti bintang sepakbola.
Bagi mereka, kebahagiaan adalah jika dapat menyambung hidup sampai dengan esok hari ….kebahagiaan adalah jika mereka dapat melihat anak-anaknya menamatkan pendidikan dan beroleh pekerjaan yang layak …
0 komentar:
Posting Komentar