VIVAnews - Pejuang bersenjata oposan pemerintahan Yaman menduduki Taiz, kota penting di barat daya negara tersebut, Selasa, 7 Juni 2011. Hal ini dipandang sebagai satu lagi kemunduran bagi pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang kini tengah dirawat di Arab Saudi.
Saksi mata, dilansir dari stasiun berita CNN, mengatakan bahwa kota itu kini dikuasai oleh lebih dari 400 orang bersenjata. Pasukan pemerintah kini tengah berupaya untuk memasuki kembali kota tersebut.
Peperangan antara pasukan pemerintah dengan penentang Saleh terjadi sejak Januari lalu, berpusat di ibukota Yaman, Sana'a. Bentrokan bersenjata juga terjadi di beberapa titik di negara tersebut. Mereka menuntut agar Saleh yang telah lebih dari 30 tahun berkuasa lengser dari kursinya.
Pada Senin malam hingga Selasa pagi, bentrok antara pasukan keamanan dan militan Islam terjadi di daerah Abaya. Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas. Pemerintah Yaman kini tengah menghadapai cercaan internasional akibat gencatan senjata yang berlebihan terhadap pasukan anti tiran.
Sementara itu, presiden Saleh kini tengah menjalani proses pemulihan di Arab Saudi akibat mengalami luka bakar 40% di sekujur tubuh serta radang paru-paru.
Saleh terluka pada Jumat pekan lalu dalam sebuah serangan di masjid komplek kepresidenan. Sebuah sumber diplomatik Arab menyatakan, Saleh juga menderita luka sedalam tujuh centimeter akibat pecahan peluru.
Masih belum diketahui secara jelas kapan Presiden Saleh akan kembali ke Yaman. Namun dia bersumpah tidak akan turun dari posisinya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar